Dinas Pertanian Mukomuko Optimalkan Budidaya Bawang Merah di Dua Kecamatan

Mukomuko – Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko telah menyelesaikan penanaman bawang merah jenis Bima Brebes di lahan seluas 6 hektar yang tersebar di dua kecamatan, yakni Kecamatan Air Manjunto dan Kecamatan Selagan Raya. Sabtu (23/11/24)

Kepala Dinas Pertanian Mukomuko, Pitriyani Ilyas, S.Pt, menjelaskan bahwa penanaman bawang merah ini merupakan salah satu program strategis untuk mengurangi ketergantungan daerah terhadap pasokan bawang dari luar. “Budidaya bawang merah menjadi fokus kami karena lahan di Mukomuko sangat mendukung. Selain itu, bawang merah adalah komoditas yang berpengaruh terhadap inflasi daerah,” ujar Pitriyani.

Lokasi dan Sumber Pendanaan Penanaman bawang merah seluas 2 hektar dilakukan di Kecamatan Air Manjunto dan 4 hektar di Kecamatan Selagan Raya. Program ini didanai dari APBD Mukomuko seluas 5 hektar, sementara 1 hektar dengan metode organik dibiayai oleh Bank Indonesia (BI) sebagai bagian dari upaya menekan inflasi. “BI mendukung program ini dengan membuat demplot organik seluas 1 hektar untuk melihat efektivitas hasilnya dibandingkan dengan pola konvensional,” jelasnya.

Potensi Panen dan Proyeksi Produksi, Bibit bawang merah yang digunakan adalah jenis unggul Bima Brebes, dengan potensi panen mencapai 18 ton per hektar jika dikelola secara intensif. “Masa panen bawang merah ini sekitar 70 hari. Jika semua berjalan lancar tanpa kendala cuaca atau serangan hama, total produksi dari 6 hektar bisa mencapai 108 ton,” ungkap Pitriyani.

Setiap hektar membutuhkan sekitar 1 ton bibit dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm. Hasil panen pertama nantinya akan dibagikan kepada kelompok tani sebagai bibit untuk memperluas lahan tanam. “Kami berharap hasil panen ini bisa menjadi bibit bagi petani lain, sehingga luas lahan produksi bertambah dan Mukomuko bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan bawang merah,” tambahnya.

Komitmen Jangka Panjang, Pitriyani menekankan bahwa potensi pengembangan bawang merah di Mukomuko masih sangat besar. Namun, penerima bantuan bibit di masa mendatang harus memenuhi syarat, termasuk kesiapan lahan. “Kami optimis bahwa Mukomuko bisa mengurangi ketergantungan pada daerah lain dan menjadi produsen bawang merah yang mandiri,” pungkasnya.

Dengan langkah ini, diharapkan Kabupaten Mukomuko dapat terus memperkuat ketahanan pangan dan stabilitas ekonomi lokal melalui peningkatan produksi bawang merah. (wr/adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *