Mukomuko- Dinas Pertanian telah menelusuri temuan kasus penyakit Lumpy Skin Desease (LSD) pada hewan ternak sapi. Dari temuan di lapangan, sudah 27 ekor sapi terpapar LSD. Senin (5/12/22)
Kepala dinas Pertanian Apriansyah ST, MT melalui Kabid perternakan dan Kesehatan hewan drh Diana Nurwahyuni menyampaikan bahwa ada 2 desa dan satu kelurahan yang tersebar di 3 kecamatan yang berada di kabupaten Mukomuko.
“ kita sudah menemukan 27 ekor sapi yang terkena LSD , di desa sumber makmur , desa tanjung mulya dan kelurahan koto jaya, kita sudah mengirim tim untuk melakukan penanganan pengobatan yang bersifat mengurangi” sampai Diana
Diana menjelaskan penyakit LSD menimbulkan gejala benjol-benjol pada kulit sapi. Benjolan itu menimbulkan gatal sehingga membuat hewan ternak gelisah. Penyakit LSD juga bisa menyebabkan suhu badan hewan ternak panas.
“penyakit LSD ini tidak menular terhadap manusia. ,Ini bukan penyakit zoonosis, bukan penyakit yang bisa pindah dari hewan ke manusia, untuk tingkat kesehatan penyakit ini butuh waktu sekitar 1 bulan” jelasnya
Diana Juga menambahkan Penyakit LSD tidak membahayakan bagi manusia yang mengkonsumsi daging sapi. Namun kulit sapi harus dimusnahkan agar tidak menulari ke hewan lainnya
“Sebaiknya pemotongan dilakukan di rumah pemotongan hewan (RPH), jadi bisa diawasi, untuk kulitnya memang benar-benar dipastikan dimusnahkan karena itu bisa jadi sumber penularan” tambahnya (adv)