Mukomuko – Pemdes Air Dikit melalui program ketahanan pangan berupa pembagian sebanyak 15 ekor sapi kepada masyarakat. Namun program tersebut setelah dilakukan pembagian, malah menimbulkan polemik. Sebab penerima manfaat program itu diduga hanya dibagikan kepada keluarga Pemdes setempat.
Insan Kamil Irja, salah satu tokoh pemuda Desa Air Dikit mengatakan, pembagian sapi tersebut patut dipertanyakan. Pasalnya, keputusan yang diambil Pemdes terhadap nama-nama penerima diduga tidak melalui forum Musyawarah Desa yang quorum.
“Pengakuan Kades dengan kami ada 100 undangan yang dibagikan. Namun kenyataannya, hanya dihadiri sebanyak 22 orang. Lebih kurang 10 diantaranya adalah perangkat desa. Hanya ada 5 orang yang patut dianggap mewakili masyarakat,” beber Irja.
Selain itu, Irja juga menyesalkan keputusan rapat yang diambil forum itu.
“Yang menerima justru orang-orang yang tidak hadir rapat,” sambung Irja.
Lebih lanjut irja menjelaskan, sebanyak 15 ekor sapi dibagikan kepada 3 kelompok pemanfaat untuk pemeliharaan/ternak. Pengadaan sapi itu menggunakan dana DD Air Dikit tahun 2022. Sebanyak 2 kelompok telah dilakukan serah-terima kepada kelompok pemanfaat, Jum’at (14/10) lalu. Namun nama-nama penerima yang diputuskan rapat, diduga merupakan kerabat dan keluarga Pemdes setempat.
“Untuk 1 kelompok lagi belum ada kejelasan. Sebab sampai hari ini, sapi yang belum dibagikan itu masih berada di lokasi (pembagian-red), belum dipindah. Anak kandung kades juga dapat, 2 orang. Satu orang sudah menikah, satunya lagi masih bujangan,” lanjutnya.
Selain itu, diduga istri BPD, adik/kakak perangkat desa, hingga keponakan Kades ikut menerima manfaat program tersebut.
“Itukan dialihkan ke nama istrinya, biar tidak diketahui identitasnya (terkait jabatan di Pemdes-red). Padahal kami semua kan tahu, karena kami warga sini,” kata Irja.
Mukomuko – Pemdes Air Dikit melalui program ketahanan pangan berupa pembagian sebanyak 15 ekor sapi kepada masyarakat. Namun program tersebut setelah dilakukan pembagian, malah menimbulkan polemik. Sebab penerima manfaat program itu diduga hanya dibagikan kepada keluarga Pemdes setempat.
Insan Kamil Irja, salah satu tokoh pemuda Desa Air Dikit mengatakan, pembagian sapi tersebut patut dipertanyakan. Pasalnya, keputusan yang diambil Pemdes terhadap nama-nama penerima diduga tidak melalui forum Musyawarah Desa yang quorum.
“Pengakuan Kades dengan kami ada 100 undangan yang dibagikan. Namun kenyataannya, hanya dihadiri sebanyak 22 orang. Lebih kurang 10 diantaranya adalah perangkat desa. Hanya ada 5 orang yang patut dianggap mewakili masyarakat,” beber Irja.
Selain itu, Irja juga menyesalkan keputusan rapat yang diambil forum itu.
“Yang menerima justru orang-orang yang tidak hadir rapat,” sambung Irja.
Lebih lanjut irja menjelaskan, sebanyak 15 ekor sapi dibagikan kepada 3 kelompok pemanfaat untuk pemeliharaan/ternak. Pengadaan sapi itu menggunakan dana DD Air Dikit tahun 2022. Sebanyak 2 kelompok telah dilakukan serah-terima kepada kelompok pemanfaat, Jum’at (14/10) lalu. Namun nama-nama penerima yang diputuskan rapat, diduga merupakan kerabat dan keluarga Pemdes setempat.
“Untuk 1 kelompok lagi belum ada kejelasan. Sebab sampai hari ini, sapi yang belum dibagikan itu masih berada di lokasi (pembagian-red), belum dipindah. Anak kandung kades juga dapat, 2 orang. Satu orang sudah menikah, satunya lagi masih bujangan,” lanjutnya.
Selain itu, diduga istri BPD, adik/kakak perangkat desa, hingga keponakan Kades ikut menerima manfaat program tersebut.
“Itukan dialihkan ke nama istrinya, biar tidak diketahui identitasnya (terkait jabatan di Pemdes-red). Padahal kami semua kan tahu, karena kami warga sini,” kata Irja.