Mukomuko – Sejak dilakukan pembongkaran pada tahun 2017 lalu Rumah Adat Mukomuko yang sebelum berdiri lapangan merdeka di Kecamatan Kota Mukomuko namun sekarang dijadikan Taman Kota dan tempat berdirinya tugu yang juga sebagai icon daerah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu untuk perencanaan pembanguan sudah beberapa kali dilakukan sejak dari tahun 2017 sampai 2020, perencanaan kembali dimulai lagi di massa kepemimpinan bupati Sapuan dan wakil bupati Wasri . (27/10/22)
Hadir dalam titik nol ini Sekretaris Daerah, Ketua BMA, Plt Kadis PUPR, Budayawan, Kabag Hukum, Camat Kota, Lurah Kelurahan Bandar Ratu.
Sejak dihancurkan 2017 sampai tahun 2022 sekarang kabupaten Mukomuko belum mempunyai rumah adat, pada pemerintahan Sapuan dan wasri rumah adat yang sudah hilang hampir 5 tahun ini akan dibangun dan sudah dilakukan titik nol tanda dimulainya pembagunan.
Plt Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR) Aprinsyah ST,MT memyampaikan pembagunan rumah adat Putri Beni Alam di dibagun di komplek perkatoran pemerintah daerah yang berdampingan dengan masjid Agung Kabupaten Mukomuko.
“ pembagunan titik nol sudah dilakukan , selasa 18 Oktober tahun 2022 kamarin , untuk pemabugunan rumah adat secara bertahap, untuk pertama pemerintah aderah menyediakan pagu anggaran senilai Rp. 531.410.000 untuk tahapan pembangunan bagian bawah bangunan yakni pondasi hingga tiang pemabagunan awal ini semuanya beton“ Sampai Aprinsyah ST, MT
Lebih lanjut Apriansyah Mengungkapkan untuk perencanaan secara keseluruhan sudah selesai, namun untuk tahapan pembangunan selanjutnya, akan dibangun pada tahun 2023.
“Kita sudah melihat di KUA PPAS, di RKPD kita sudah masuk untuk 2023, selanjutnya untuk bangunan bagian atas, itu terbuat dari bahan kayu pagu anggaran yang kita ajukan sekitar 1 milyar “ ungkapnya
Terpisah Ketua BMA Kabupaten Mukomuko Bismarifni menjelaskan tata letak lokasi pemabagunan rumah adat kabupaten Mukomuko kenapa di bangun terpusat di komplek perkantoran pemeriantahan.
“kita mengacu ke filosofi TUNGKU TIGO SAJARANGAN , yang bermakna alim ulama, adat dan Pemerintah , kemudian lokasinya lebih strategis untuk mudah untuk di promosikan serta untuk penambahan lokasi untuk bagunan lainnya seperti balai adat lebih mudah untuk dibagun” Jelas Ketua BMA
Ketua BMA juga berharap dengan pemerintahan sapuan dan wasri agar juga bisa membagun balai adat , yang gunakan nanti bisa di gunakan oleh anak cucung yang mampu ataupun kurang mampu bisa melaksanakan acara profesi adat pernikahan bisa dilaksanakanan dibalai adat.
“ balai adat ini nanti bisa digunakan ketika anak cucu yang rumahnya dijalan protokol bisa diarahkan untuk pelaksanaan prosesi adat dan pesta mengunakan balai adat” harap Bismarifni
Ditanya desain rumah adat ketua BMA menyampaikan kita tetap mengacu secara garis besar pada rumah adat sebelumnya,
‘kita sudah membawa rapat dengan pengurus adat , untuk pembagunan tetap berpedoman dengan bentuk desain rumah adat yang terdahulu “ Tutup Bismarifni (wr/adv)