Pemkab Mukomuko Dampingi 14 Anak Korban Kekerasan

Mukomuko-Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu melakukan pendampingan 14 anak korban kekerasan seksual dan fisik yang terjadi selama tahun 2022.

“Dari 14 anak, sebanyak 13 anak yang menjadi korban seksual, hanya satu anak korban kekerasan akibat perkelahian di wilayah Kecamatan Teramang Jaya,” kata Pejabat Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Mukomuko Vivi Novriani dalam keterangannya, di Mukomuko, Sabtu.

Vivi Novriani, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ini mengatakan jumlah kasus kekerasan terhadap anak tahun 2022 menurun dibandingkan tahun 2021 sebanyak 31 kasus.

Akan tetapi dari sebanyak 31 kasus kekerasan terhadap anak tahun 2021, sebanyak 17 anak yang menjadi korban kekerasan seksual, sisanya anak sebagai saksi dalam kasus tersebut.

Menurutnya, penyebab kasus kekerasan terhadap anak di daerah ini tahun 2022 menurun kemungkinan anak sudah aktif ke sekolah.

Kalau sebelumnya, katanya, saat pandemi COVID-19 anak sering berada di rumah sehingga kurang aktif kesekolah.

Ia mengatakan, anak aktif ke sekolah membuat waktu bermainnya menjadi berkurang karena waktu lebih banyak di sekolah.

Selain itu, katanya, dengan adanya pemberitaan di media massa terkait kasus kekerasan terhadap anak sehingga ada rasa takut untuk, dan dia tahu apa yang dilakukan salah dan bisa berakibat pidana.

Ia menyatakan, instansinya juga rutin memberikan sosialisasi tentang pencegahan terjadinya tindak pidana kekerasan terhadap anak di sekolah. Pendampingan juga dilakukan Pendamping Rehabilitasi Anak dari kementrian Sosial

“Ketika ada kegiatan apa dan dimana di daerah ini tentang pencegahan kekerasan, kami selalu menyampaikan, dan didukung peran media memberitakan sehingga orang tahu kalau perbuatannya salah,” ujarnya.(adm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *