Mukomuko -Sejak dua bulan terakhir pendapatan sejumlah petani kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko menurun drastis meski harga jual tandan buah segar kelapa sawit di tingkat pabrik minyak kelapa sawit naik.
“Harga sawit di pabrik naik tetapi pendapatan kami menurun karena produksi tanaman kelapa sawit berkurang drastis karena musim trek sejak dua bulan terakhir,” kata petani di Kecamatan Penarik Anto di Mukomuko, Minggu.
Anto yang memiliki lahan perkebunan kelapa sawit seluas dua hektare di wilayah ini mengatakan produksi sawitnya turun dari satu hingga 1,5 ton per hektare, kini menjadi 300 kilogram per hektare.
Selain dirinya, ada petani lain di wilayah ini yang mengalami penurunan produksi sawit dari 1,5 ton menjadi 700 kg, atau tergantung usia sawit.
Ia menyatakan, meskipun petani rutin menggunakan pupuk, namun produksi buah sawit saat musim trek sekarang ini sulit untuk meningkat.
“Ada perbedaan produksi sawit milik petani yang pakai pupuk dan tidak pakai pupuk saat musim trek sekarang ini, tetapi perbedaannya tidak terlalu jauh,” ujarnya.
Selain itu, katanya, petani di wilayahnya tidak rutin menggunakan pupuk karena sejak setahun ini harga pupuk mahal, petani hanya menggunakan sedikit pupuk untuk tanamannya.
Sub Koodinator Kemitraan dan Perizinan Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Sudianto mengatakan harga jual TBS kelapa sawit bertahan tinggi sejak beberapa pekan terakhir.
Harga sawit PT Sapta Sentosa Jaya Abadi sebesar Rp2.420 per kilogram , harga sawit di PT Surya Andalan Primatama sebesar Rp2.420 per kg, PT Daria Dharma Pratama sebesar Rp2.420 per kg, PT Usaha Sawit Mandiri sebesar Rp2.390 per kg, PT Bumi Mentari Karya sebesar Rp2.430 per kg.
Kemudian harga sawit di PT Karya Sawitindo Mas sebesar Rp2.390 per kg, PT Mukomuko Indah Lestari sebesar Rp2.390 per kg, harga sawit di PT Sentosa Sejahtera Sejati sebesar Rp2.390 per kg, PT Karya Agro Sawitindo sebesar Rp2.370 per kg, harga sawit di PT Gajah Sakti Sawit sebesar Rp2.420 per kg. (Adm)