Mukomuko.- Permasalahan hutang obat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mukomuko sampai saat ini belum juga terselesaikan bahkan jumlah hutang tersebut telah mencapai miliaran rupiah dan akan terus bertambah dari tahun sebelumnya.
Sejauh ini beberapa Suplier obat telah melakukan pemblokiran sehingga tidak bisa mengirimkan obat ke RSUD Mukomuko karena hutang belum tuntas sehingga membuat pelayanan kesehatan kepada masyarakat terganggu.
Selain itu juga belum tuntasnya hutang di RSUD Mukomuko ke Suplier obat karena keuangan di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Mukomuko tidak mencukupi. Sedangkan Pemkab Mukomuko tidak bisa menyuntikan atau menghibahkan anggaran ke BLUD karena ada aturan yang tidak memperbolehkan hal tersebut.
Disampaikan Bupati Mukomuko, H.Sapuan ketika dikonfirmasi membenarkan hal tersebut, bahwa permasalahan di RSUD Mukomuko menjadi perhatian khusus Pemkab Mukomuko. Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri) terkait permasalahan RSUD Mukomuko.
“permasalahan di RSUD ini dilematis karena BLUD ini Pemda tidak boleh memberikan hibah uang lagi. Kami dari kemarin sudah berkonsultasi dan koordinasi dengan Kemendagri untuk membuat formula yang pas dan nanti akan kita bawa ke DPRD mau kita diapakan BLUD kita ini,”Jelas Bupati Mukomuko.
Terkait hutang yang belum kunjung lunas ke suplier, dikatakan Bupati Mukomuko bahwa pihaknya sudah berusaha membayar secara mencicil. Hal ini karena keuangan BLUD belum mampu untuk melunasi hutang obat.
” Pemerintah daerah Bukan tidak mau membayar tapi suplier yang memblok pengiriman obat-obatan walaupun kita sudah mencicil hutang. Tapi mereka (suplier,red) berharap lebih jauh besar lagi cicilannya, sementara keuangan BLUD belum mampu. Tapi paling tidak iktikad kita sudah bagus kita sudah mencicil hutang obat,” Tutup Sapuan.(Wr1)
