Mukomuko .- Paska beredar video pendek yang berisi penyampaian Bupati Mukomuko, Sapuan dalam sebuah pertemuan yang diduga dengan tokoh masyarakat dan Kades se Kecamatan Teramang Jaya, dalam Video dengan durasi 06.50 menit tersebut terlihat Bupati dengan berapi-api dan terang-terangan menyampaikan keburukan kinerja DPRD Mukomuko dan salah satunya adalah masalah peruntukan Pokok pikiran (Pokir) yang diklaim tidak sesuai aturan. Parahnya lagi, selain itu Bupati juga mengatakan bahwa anggota DPRD hari ini, tidak ada berpikir untuk membangun daerah.
ββIni kerja-kerja dewan, bukannya ngusulkan apa yang diusulkan pak Kades. A yang bapak usul giliran kerjanya B. Mungkin Kades ngusulkan jalan A, bukan A yang dikerjakan, jalan kekebun dia (Dewan) sendiri, kalau nggak tebing samping rumahnya dikerjakan, kalau nggak kandang kerbau sapinya,ββ Sampai Bupati dalam isi video
Kemudian Bupati juga mengatakan bahwa Pokir dewan tidak sesuai apa yang diharapkan masyarakat dan aturan yang ada.
Ternyata video tersebut berbuntut panjang dan di bawah ke dalam rapat paripurna ketiga yang di dilaksanakan pada senin sore, salah satu anggota dewan dari partai Golkar, Suntoko meminta Bupati untuk mengklarifikasi video yang tengah viral tersebut.
Selanjutnya video tersebut diputar di dalam paripurna dan para anggota dewan meminta klarifikasi dari Bupati Mukomuko sapuan. Setelah mendengarkan dan menyaksikan video tersebut Bupat meminta waktu dan meminta diagendakan pertemuan secara khusus kepada seluruh anggota dewan untuk mengklarifikasi masalah video tersebut.
Akhirnya rapat paripurna pun ditunda harus diagendakan ulang karena adanya permasalahan terkait dengan viralnya video Bupati tersebut.

Selanjutnya disampaikan M Ali Saftaini selaku ketua DPRD Kabupaten Mukomuko bahwa dirinya mengganggu kaget terkait dengan adanya video tersebut dan saat ini pihak DPRD sendiri belum mengambil sikap terkait dengan adanya video tersebut.
” Kami akan melakukan rapat interen secara kelembagaan untuk mengambil sikap terkait dengan video yang viral yang tadi sudah kita dengarkan bersama-sama, dan pihak DPRD juga telah menyetujui permintaan dari Bupati untuk meminta waktu untuk mengklarifikasi video yang beredar” Terang Ketua Dewan. (wr1)
